Menyampaikan Donasi Uluran Tangan Banjir Kampar

Terhitung pada tanggal 15 February 2016, tercatat sebanyak £ 418.77 dan Rp 3,002,000,- donasi yang berhasil saya kumpulkan di rekening HSBC poundsterling dan BNI Rupiah atas nama saya.

Penggalangan dana ini dimulai sejak tanggal 9 February 2016 dimana Kampar kembali dilanda banjir besar. Banjir pada bulan February ini dikategorikan sebagai banjir terbesar sejak terakhir kali banjir besar terjadi pada tahun 1978 silam.

Ide pembukaan rekening ini muncul dari diskusi dengan keluarga dan juga melihat kenyataan yang ada bahwa masih banyak orang orang yang berhati mulia yang dengan ikhlas untuk membantu siapa saja namun mereka tidak tahu ke mana harus menyalurkan secuil rezeki yang mereka miliki itu.

Donasi terkumpul di atas berasal dari kurang lebih 28 donatur. Jika seluruh donasi di rupiahkan maka total sekitar 11,100,000,- dana yang telah berhasil dikumpulkan sampai dengan 15 February 2016.

Lalu pada tanggal 18 February 2016 masuk lagi dana dari 2 donatur dengan jumlah donasi sebesar Rp 2,200,000,-

Berdasarkan pantuan di lapangan yang dilakukan oleh adik kandung saya Hasbi HR didapati bahwa bentuk bantuan yang paling dibutuhkan oleh segenap korban adalah berupa pengadaan sembako. Maka dari total 11 jutaan dana tersebut telah berhasil disalurkan sebanyak 150 bungkus sembako.

70 bungkus sembako ini telah dibagikan ke segenap warga yang ada di dusun Kubu Cubodak, Desa Simpang petai, Kecamata Rumbio Jaya dan sedangkan sisanya sebanyak 80 bungkus dibagikan di dusun Kapur, desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara. Kedua dusun tersebut adalah dusun yang terletak di DAS Kampar yang terkena banjir parah di antara banyak dusun lainnya yang juga mengalami keparahan banjir yang sama.

Masyarakat merasa terbantu dan mengucapkan terimakasih. Rasa syukur mereka sampaikan teruntuk donatur kepada adik saya bahwa bantuan ini telah meringankan sedikit beban mereka. Tentu bagi para donatur, panjatan doa jualah yang kami pohonkan kepada Allah SWT agar donasi yang diberikan menjadi catatan amal baik bagi para donatur.

Berikut beberapa dokumentasi saat penyaluran bungkusan sembago di 2 dusun terkait.

24440858394_139527ed7c_o

Proses pengadaan grosir

24760096320_2bc6727981_o

Pembungkusan

25045171106_61a0ea3fab_o

Pembungkusan

24937600642_3570a14b92_o

Pembungkusan

 

24953390972_5c525044f0_o

Pengiriman

24692708679_c5fb4aa08a_o

Pengiriman

24978194721_76bffec57d_o

Pembagian

24703866349_365ca94a9f_o

Pembagian

25071512965_f17262ee6e_o

Pembagian

 

Kenangan Merayakan Kemerdekaan RI 2014

Jauh dari negeri terkadang membuat kita menjadikan setiap momen bersejarah tidak pernah dilewati. Salah satu momen yang sangat penting itu adalah HUT RI tercinta. Kali terakhir memperingati HUT RI yaitu tahun 2014 lalu. Walaupun kemerdekaan jatuh pada tanggal 17 Agustus, namun kami para pelajar dan warga Indonesia di NI baru merakayannya pada bulan September 2014, mengingat banyaknya para pelajar dan warga yang berlibur pada musim panas tersebut.

Perayaan kali ini dilaksanakan di Dunnganon, di rumah pasangan suami istri mbak Lulu dan Gordon. Di rumah beliaulah semua kegiatan dilaksanakan. Para warga yang kreatif ini mengisi semua acara sejak pagi hingga sore dengan begitu banyak aktifitas. Aktifitas anak anak, dewasa dan renungan, makan bersama dan tak lupa tentunya photo bersama juga.

Saya dan keluarga berangkat dari Victoria Coach & Train station Belfast menggunakan sebuah bus. Perjalanan ditempuh kurang dari 1 jam. Tiba di station bus Dunnganon, Gordon – suaminya Lulu- sudah sedia menunggu untuk menjemput kami sekeluarga beserta warga lainnya yang kebetulan tidak mempunya mobil pribadi. Lulu mengatakan bahwa lebih baik dijemput karena lebih praktis daripada nanti nyasar di jalan. Saya dan keluarga tentu bertambah senang selama hal itu tak merepotkan tuan rumah.

Di sana sudah berkumpul banyak orang. Semua warga Indonesia dan pelajar hampir tumpah ruah di sana. Mereka agaknya telah membuat kesepakatan akan pemilihan waktu perayaan HUT RI kali ini sehingga semua orang merasa bahwa hari yang dipilih adalah hari yang tepat disela kesibukan kerja dan urusan pribadi dan keluarga mereka masing masing.

Saya dan keluarga tidak punya halangan apa apa, karena acaranya diadakan Sabtu. PhD student di Queen’s bisa saja libur semaunya terutama sekali sabtu dan ahad karena memang hari ini adalah hari libur resmi.

Anak anak senang dengan acara yang mereka ikuti, pun begitu dengan para orang dewasa. Permainan tradisional khas tanah air gak pernah ketinggalan semisal balap goni (yang menggunakan plastik hitam tempat sampah) atau permainan musik seperti angklung. Bagi anak anak, ini adalah hari sangat berbahagia mereka, karena panitia telah menyiapkan semua hadiah dan permainan buat mereka. Berikut beberapa photo kemeriahan HUT RI 2014, dua tahun lalu, yang sempat saya rekam dengan kamera saku saya.

15209614686_204df3483d_o

Muhammad, Alifah, Azkiya dan teman teman sedang mengibarkan sang merah putih

15232158702_f69408f25d_o

Anak anak ceria berbalap karung

15232531525_487fba979f_o

Ibu ibu gak mau kalah dengan anak anak

15232626735_81e84bf74c_o

We are Indonesian, sesi photo bersama yang tak pernah dilewatkan

Mengunjungi Carrick a Rede nan Mempesona

Agustus 2015 lalu saya dan keluarga kembali mengunjungi bagian pesisir utara Northern Ireland. Ada tiga lokasi tujuan yang kami kunjungi saat itu, Carrick a Rede, Giants Causeway dan Portrush.

Tulisan ini terkait kunjungi ke Carrick a Rede, sebuah tujuan wiasata yang tidak pernah dilewatkan oleh pengunjung yang kebetulan melancong NI ini. Lagi lagi kami menggunakan family ticket untuk mencapai lokasi ini. Setelah menempuh perjalanan kereta api dari city hospital selama 1 jam lebih, akhirnya kami turun di stasiun Coreline. Dari station inilah kami harus melanjutkan perjalan kami ke Carrick a Rede menggunakan bus umum yang sudah disediakan oleh jasa transportasi NI khusus untuk melayani rute yang menghubungkan lokasi lokasi menarik di pesisir utara NI ini.

Jika anda menggunakan bus khusus tersebut, disebut rambler bus causeway, maka bus ini berhenti terakhir kali di pemberhentia Carrick a Rede. Bus rambler ini melayanai penumpang setiap 1 jam sekali. Jadi jika berkunjung ke sini menggunakan jasa bus ini anda harus mencatat jadwal bus sehingga tidak ketinggalan bus atau terlalu lama menunggu untuk keberangkatan bus selanjutnya.

Di sini juga kami bertemu dengan satu keluarga Indonesia suami istri dan 2 anaknya yang sedang tinggal di Birmingham namun kebetulan berkunjung ke pesisir utara NI. Mereka mengatakan bahwa tujuan utama mereka ke NI ini memang berliburan untuk menyegarkan diri disela sela kesibukan sang istri yang menjalankan PhD di salah satu universitas di Birmingham itu.

Sayang kami tidak bisa bertukar sama, dikarenakan mereka turun di lokasi Giant Causeway sedangkan tujuan kami adalah Carrick a Rede yang berada pada rute terakhir bus ini. Kami menawarkan ke mereka untuk mampir ke rumah kami namun setelah mereka mengucapkan terimakasih atas tawaran tersebut mereka mengatakan tidak bisa berkunjung karena sorenya mereka harus kembali ke Birmingham menggunakan Ferry dari Belfast ke Liverpool lalu dilanjutkan dengan perjalanan kereta api dari Liverpool ke kediaman mereka di Birmingham. Sebuah perjalan laut dan darat yang panjang agaknya namun saya yakin penat mereka terobati dengan suguhan keindahan hasil sang Pencipta yang terhampar di NI ini.

19401457684_6eb9311dc2_o

Istri dan anak anak serta pemandangan di pesisir di sekitar Carrick a Rede

Objek yang menarik di Carrick a Rede adalah pemandangan di pesisirnya. Dengan pesisir bertebing tinggi nan hijau serta laut hijau kebiruan dan birunya langit cerah di musim panas membuat pemandangan terasa lebih indah. Tujuan menarik lainnya adalah sebuah pulau kecil yang bisa diseberangi dari pesisir pulau utama ke pulau kecil tersebut menggunakan jembatan gantung yang terbuat dari tambang. Orang orang sini menyebutnya dengan Carrick a Rede Rope Bridge. Untuk menyeberang ke pulau melalui jembatan tersebut anda harus membayar tiket. Melihat antrian penyeberang sangat banyak akhirnya saya memutuskan tidak membeli tiket karena tidak ada kesempatan untuk menyeberang. Sebenarnya tanpa menyeberangpun pulau tersebut sudah kelihatan. Karena pulau kecil ini hanya berada beberapa meter dari pulau utama.

Jika anda berkunjung ke NI, jangan lupa untuk mengunjungi lokasi ini.

19837439799_5b57c52366_o

Pulau kecil dan jembatan tambangnya di Carrick a Rede

20024081015_92e37d023f_o

Berpose sejenak di tangga yang menuju ke pulau kecil di Carrick a Rede

Berkunjung ke Hellen Bay

Tulisan ini terkait kisah perjalanan tanggal 30 Agustus 2014, hampir 2 tahun lalu. Adalah sebuah kebiasan bagi Keluarga muslim Indonesia di Northern Ireland untuk melaksanakan taklim bulanan. Dan majlis taklim kali ini bertempat di Bangor, di rumah Teteh Nia, seorang ibu dengan 3 anak dan bersuamikan pria Northern Ireland. Di rumah warga Indonesia yang berasal dari Bandung inilah majilis taklim dilaksanakan. Majlis taklim dilaksanakan secara lazimnya seperti di tanah air. Salah seorang anggota akan membuka pertemua dan lalu dilanjutkan oleh seluruh anggota pengajian untuk bertilawah quran secara bersamaan. Setelah tilawah selesai lalu dilanjutkan dengan tausyiah atau nasihat atau berbagi pengalaman singkat dari salah seorang anggota kajian. Waktu itu kalau tidak salah ingat, saya lah yang mendapatkan giliran untuk memberikan pengalaman singkat tersebut.

Kota Bangor sendiri tidak terlalu jauh dari Belfast. Bisa ditempuh selama kurang dari 40 menit jika menggunakan kereta api. Saya dan keluarga berangkat dari City Hospital dan turun di station terakhir, yaitu Bangor train station. Dari Station Bangor, saya sekeluarga dijemput oleh, Stephen, suaminya Teh Nia karena bus di Bangor pada hari Sabtu dan Ahad tidak terlalu banyak yang melayani rute dari station Bangor ke daerah rumah beliau. Jika menggunakan kendaraan sendiri, jarak dari station Bangor ke rumah beliau hanya kurang dari 7 menit berkendara.

Jika berjalan dengan keluarga, biasanya saya selalu menggunakan Family Ticket jika dan hanya jika harga return ticket lebih mahal untuk membiaya seluruh perjalan kami. Family ticket seharga 20 pound. Keistimewaan tiket jenis ini adalah tiket ini valid untuk satu keluarga yang terdiri dari 2 dewasa dan 4 anak anak. Tiket ini valid se northern Ireland baik menggunkana kereta api, bus kota maupun bus antar kota. Valid selama 1 hari suntuk.

Sepulang dari pengajian saya dan keluarga serta anggota pengajian lainya menyempatkan untuk mampir ke Hellen Bay. Sebuah lokasi pantai yang berada di pesisir teluk Belfast. Pantainya sangat bersih dan rapih. Bagusnya pantai ini adalah, bahwa ia terletak dekat sekali dari lokasi stasiun kereta api, Hellen Bay. Dari stasiun ke pantai ini hanya membutuhkan kurang dari 15 menit berjalan kaki.

Di lokasi ini juga terdapat taman hijau yang diberi nama Crawfordburn Country Park. Sebuah taman yang cukup indah dan hijau yang membuat mata terasa sejuk jika memandainya. Mendengar gemericik air anak anak sudah tidak tahan lagi untuk bersedia untuk menceburkan diri ke sejuk airnya. Walaupun saat itu bulan Agustus, masih musim panas, namun laut yang berada di Hellen Bay ini tetaplah dingin. Karena suhu tertinggi di Northern Ireland saat musim panas masih sekitaran 16’c.

Anak anak saya biarkan bermain. Mereka mencoba menceburkan diri ke sejuknya air laut tersebut. Sesekali saya bermain sepak bola dengan Muhammad yang sebelum berangkat tadi bola itu sudah ia siapkan. Azkiya dan Alifah mencoba membuat istana pasir sedangkan ibu mereka mencoba membantu mereka.

Jika anda berkunjung ke Northern Ireland, maka Hellen Bay ini layak untuk anda jadikan lokasi untuk anda kunjungi. Usahakan untuk mengunjunginya di musim panas karena suhu lebih terasa bersahabat bagi kita Indonesia yang berasal dari Negara tropis ini.

15067114006_f4a9c2abcb_o

Saya dan keluarga di depan Papan nama Crawfordburn Country Park

15090118355_03b6a1716a_o

Anak anak dan istri sedang bermain di pinggir pantai Hellen Bay

15090104665_375a41c19c_o

Saya, Muhammad dan Azkiya

14903433019_c7fccf4ec2_o

Muhammad, Alifah dan Azkiya

Pohon, Angin dan Gunung

Bidal orang orang tua di kampungku mengatakan orang yang tak punya pendirian adalah orang bak baling baling di atas bukit. Kemana angin lalu ke situlah ia berputar.

Orang orang seperti ini terlalu khawatir dan tidak tahan akan cobaan di saat apa yang tadinya ia kerjakan mulai dicibirkan orang, lalu ia mulai lemah semangat. Bukan menunjukan ke si pencibir bahwa ia berpotensi malahan sekarang beriring dan bergandengan dengan si pencibir.

Dokumentasi Pribadi: PLT Angin di Belfast Hill.

Saya pernah mendengar ada orang yang menebang kebun getahnya dikarenakan semua orang pada beralih ke kebun sawit. Orang orang berujar kepadanya bahwa getah tidak akan laku. Sebaiknya tanam sawit saja. Jadilah ia termodal dua kali. Kali pertama modal untuk menanam getah dan kali ke dua modal untuk menebang getah dan menanam sawitnya. Konon pas sawit turun barulah sesal timbul kemudian karena saat sawit siap dipanen harganya sedang turun turunnya pula.

Aku tahu bahwa beberapa dunsanaku tak mau berulang ke hutan untuk membuka lahan sawit. Beberapa dari mereka masih tekun berladang tadah hujan. Iming iming harga jual buah sawit yang mahal waktu itu tak menyurutkan mereka untuk berladang. Mereka agaknya tidak rela ladangnya berubah jadi perkebunan sawit yang di setiap tahap menguras segalanya daya dan biaya itu.

Akhirnya kudengar beberapa dunsanaku yang tunak berladang tersebut, pas menjelang idul fitri kemarin sebahian mereka tidak ada yang perlu membeli beras ke pasar apatah lagi memerlukan raskin yang tak layak makan itu. Yang membuatku gembira adalah, dari teguh pendirian mereka untuk bersawah ladang itulah akhirnya mereka berzakat pula saat musim menuai besar datang.

Kawan untuk teguh pendirian kalian tak cukup jadi pohon. Karena pohon yang tinggi sekalipun ia akan digoyangkan oleh angin dan badai topan. Hendaklah kalian jadi gunung, seberapa ributpun angin, ia tetap kokoh berdiri.

 

Ayah adalah salah satu pahlawanku

Ayah menjadi peternak penggembala kerbau sejak mudanya jauh sebelum ia menikahi ibu. Dari ternak ternak itulah ia menafkahi kami, kebutuhan harian, pendidikan dan perumahan bagi keluarganya. Seorang pemuda dari kampung sebelah yang tak mengenalku menceritakan betapa susahnya pemuda itu sebelum ia menjadi pengusaha sukses seperti yang pemuda itu geluti saat ini.

Kehidupanku susah dan aku harus menjadi penggembala kambing sejak usia SD sampai masa SMA ku katanya. Aku hampir tidak memiliki waktu bermain sedangkan orang lain sebayaku bersenda gurau dan bercanda riang dengan kawanku sebaya, katanya. Namun walaupun begitu,  karena aku merantau maka aku bisa meninggalkan pekerjaan menggembala kambing itu dan jadilah sekarang aku berbisnis hal lain yang lebih menjanjikan, ada ungkap sombong yang saya tangkap dari obrolannya itu. Walaupun mungkin pemuda itu tak bermaksud begitu adanya.

Setelah lama berbual barulah pemuda itu tersadar bahwa ia telah lupa menanyakan namaku dan siapa orang tuaku padahal kami sudah bertukar cakap yang cukup lama, lebih sepuluh menit agaknya. Aku tak menjawab langsung pertanyaanya itu. Aku katakan, aku berasal dari kampung sebelah sedangkan ayahku memiliki pekerjaan seperti dirinya. Namun bedanya ayahku dengan pemuda itu adalah: ayah sudah memulai pekerjaan peternak penggembala jauh jauh hari  sebelum pemuda itu menjadi penggembala dan ayah belum berhenti menekuni itu padahal pemuda itu sudah lama tak lagi menjadi penggembala.

Pemuda itu terdiam, berubah wajahnya, sembari mengatakan ke saya, pastilah kamu anak pak Hasyim. Aku tersenyum, sekarang pemuda itu tak lagi mendramatisir kehidupan masalah lalunya karena ia berasa malu dengan kerja keras ayahyang ternyata menjadi peternak penggembala lebih lama dari pemuda itu, hampir seumur hidup ayah jika hendak dikatakan begitu. Agaknya ia harus malu layaknya sebuah progran di tivi yang bertajuk mancing mania dimana tangkapan pemancing diliput sedemikiannya padahal kita tahu di timur sana, orang lamalera sana jangankan ikan sebesar empu jari bahkan ikan paus sebesar rumah pun bisa mereka tangkap dengan sekali lompatan dimana tombak tergenggam di tangan. Namun orang lamalera tak pernah mendramatisir keberhasilan mereka menaklukan makhluk terbesar di dunia itu.

Amak Hj. Rosma binti Abdullah Nodo Kay, Saya dan Almarhum Ayah H. Abdullah Hasyim bin Ma'ruf

Amak Hj. Rosma binti Abdullah Nodo Kayo, Saya dan Almarhum Ayah H. Abdullah Hasyim bin Ma’ruf

Suatu ketika ayah berkunjung ke saudara sesusuanya di Pekanbaru. Itulah orang yang selalu tak pernah lupa ia jenguk jika ia berkunjung ke pekanbaru. Saudara sesusuannya ini orang berada, baik budi dan bahasanya serta memiliki kedudukan penting. Ia berujar ke ayah, engkau inilah orang yang aneh Hasyim, perjalanan mencari nafkahmu tak jauh benar, hanya keliling hutan masuk hutan di sekitar tepian kampung untuk menggembalakan ternakmu namun kau begitu beruntung. Saat orang lain ke Mekkah kaupun bisa berhaji. Saat orang lain punya rumah di kota kaupun punya beberapa rumah petak di Pekanbaru. Saat orang lain pergi ke Jawa kaupun sudah hadir di Jakarta, Semarang dan Bandung untuk wisuda anakmu. Kaulah orang yang jarang keluar kampung namun ditakdirkan untuk berjalan jauh di waktu tertentu. Jika dikatakan demikian ayah hanya tersenyum. Kau pun juga beruntung, itulah jawab ayah.

Jika teringat ayah, doa doaku untuk mendiang arwahnya kugandakan dibanding hari hari lainnya. Bagiku, ia adalah salah satu pahlawanku dari sekian banyak pahlawan lainya.

Walaupun terlambat, Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember 2015.

Oleh oleh dari Powertech 2015

Ini oleh oleh dari powertech 2015 di Eindhoven, Belanda. Conference ini dihadiri oleh lebih dari 700 attendees. Saya membawakan 2 paper saya di sini untuk poster presentasi dan oral presentasi. Untuk cerita conference saya tulis jika sudah punya waktu luang. Sementara photo photo ini dulu saja.

image

Poster presentation 30th June 2015 (photo by Dr. Marwan Rosyadi, Kitami Institute of Technology, Japan).

image

Oral presentation 1st July 2015 (Photo by Ricky Faizal, PT. PLN Riau).

image

Conference kits.

image

Eindhoven Train station.

image

Narsis dulu dengan latar belakang TU/e.

Gambar Gambar Tempo Doeloe SMA Negeri 1 Pekanbaru

Saya menemukan gambar gambar lama SMA Negeri 1 Pekanbaru. Dulunya masih disebut dengan SMA Negeri Bagian B-C. Saya tidak ingat betul dari mana saya mendapatkan sumber gambar ini. Namun dari logo yang ada di beberapa gambar berikut tercantum logo Caltex Pacific Oil Company. Kemungkinan besar gambar gambar ini adalah dokumentasi dari Caltex. Perusahaan ini merupakan perusahaan penambangan minyak terbesar yang beroperasi di dearah Riau yang sekarang namanya sudah berubah menjadi Chevron Pacific Indonesia.

SMA Negeri bagian B-C baru berubah menjadi SMA Negeri 1 Pekanbaru pada 1 Oktober 1960 (Mohon ada yang memeriksa silang karena seingat saya, selalu diterbitkan untai tiras SMA Negeri 1 dan di situ tertulis sejarah SMA Negeri 1 Pekanbaru tentunya). Jadi, dipastikan gambar gambar ini tentu bertahun sebelum 1 Oktober 1960.

Saya sendiri bersekolah di sini dan tentunya pernah menempati bangunan yang sama di saat memasuki kelas 2 dan kelas 3. Saat saya di kelas 1, saya masih ingat bahwa saya menempati bangunan baru yang bersebelahan dengan pagar pembatas dengan SMP Negeri 1 Pekanbaru.

Selamat bernostalgia bagi para alumni SMA Negeri 1 Pekanbaru.

 

Gambar 1. Murid murid dan guru dalam ruang kelas SMA Negeri 1 Pekanbaru

 

Gambar 2. SMA Negeri 1 Pekanbaru tampak dari depan

 

Gambar 3. Suasana di dalam kelas SMA Negeri 1 Pekanbaru

 

Gambar 4. Bangunan SMA Negeri 1 Pekanbaru, saya menempati salah satu ruang kelas ini di saat kelas 2.2.

 

Gambar 5. Bangunan SMA tampak depan, saya menempati salah satu ruang kelas ini di saat kelas 3 IPA 2.

Berkunjung ke Derry/Londonderry

Saya melakukan rihlah keluarga ke kota Derry/Londonderry pada tanggal 7 Februari 2015. Kota nomor dua terbesar di Northern Ireland setelah Belfast. Di kota ini juga terdapat Ulster University salah satu universitas besar selain Queen’s University Belfast.

Berikut beberapa photo yang menjadi oleh oleh bagi para pembaca blog ini untuk mengetahui seberapa indahnya kota ini. Beberapa objek kota yang harus dikunjungi adalah: walled city, peace bridge dan banyak yang lainya jika anda memiliki waktu maka bisa menjelajahinya dan sebelum berangkat ada baiknya mengeceknya di website ini:

http://www.discovernorthernireland.com/walledcity/

 

Figure 1. Benteng kota Derry

Figure 2. Benteng kota Derry

Figure 3. Peace Bridge

Figure 4. Salah Satu Meriam di Benteng Kota Derry

Figure 5. Pemandangan kota Derry/Londonderry

Lomang Tumbuok


Figure 1. Lomang tumbuok, gambar oleh Iswadi HR

Masih tentang lemang. Ya, inilah lomang tumbuok. Tumbuok (tumbuk) karena lemang ini berasal dari beras yang ditumbuk halus. Dulu kala ia ditumbuk menggunakan alu yang tentunya membutuhkan lesung sebagai wadahnya. Dikarenakan beras berubah menjadi tepung maka lemang ini juga sering disebut dengan istilah lomang topuong. Rata rata menggunakan gula enau kualitas tinggi sehingga menyebabkan lemang ini berwarna cokelat yang senada dengan warna gulau enau tersebut.

Untuk memasaknya dibutuhkan waktu yang lebih lama daripada lemang pulut. Karena itu, ia harus lama di dalam api unggun maka dibutuhkan bambu yang sedikit tebal. Maka pilihan yang tepat adalah buluo poghiang (bambu pering). Agar efisien maka lemang ini dimasak dengan batangan yang lebih panjang sehingga terkadang harus menggunakan dua ruas. Karena itu buku buku pada ruas tersebut harus dilubangan sehingga kedua ruas bisa menyatu.

Tentu lemang tumbuk yang sudah jadi sangat enak sekali. namun jangan lupa pula, separuh masaknya pun juga enak. terutama jika memakan sisa sisa yang lengket dari bambung kecil yang digunakan untuk mengaduk lemang ini sehingga rata.

Salam dari Negeri Tua Melayu.