Kami orang kampar sudah punya kearifan disebut. Yaitu, sebuah kebudaan yang terbiasa dengan kondisi tanpa sampah.
Sedangkan kebutuhan sehari hari berusaha disiasati dari usaha sendiri. Maka tak heranlah, kalau orang orang kampar yang ada di pedalaman memiliki cara sendiri untuk memenuhinya.
Untuk kebutuhan air, mereka akan menampung air hujan dengan cara membuat talangan air yang mengelilingi penjuru cucuran atap di sekeliling rumah. Muara dari talang air ini akan diarahkan ke kula duduk (sumur duduk) yang berdimensi besar. Agaknya, kula duduok ini bisa berukuran s.d. 50 m3. Ukuran ini tentu cukup untuk kebutuhan air sampai dengan turunnya hujan pada hari hari berikutnya.
Sedangkan untuk limbah pembuangan/air cucian akan ditampung pada sebuah tobek (tebat) yang di dalamnya sudaj diisi dengan ikan ikan kalui. Ikan ikan ini sangat kuat dan bisa bertahan pada kondisi cuaca yang dinamis. Biasanya ikan akan diberi makan dari potongan daun dan batang talas. Mereka akan dipanen jika ada yang berminat untuk membeli ataupun ada kenduri si pemilik rumah
Batang kelapa adalah komoditas penting di masyarakat kampar. Masakan dan pangan aslinya yang berbahankan dari santan kelapa menyebabkan pohon ini jadi penting. Produksi kelapa bermanfaat untuk semua aktifitas. Santanya sebagai bahan utama, ampasnya bisa digunakan untuk makanan kalui di tobek dan sabut&tempurungnya bisa dijadikan sumber bahan bakar dan pemanas pada setrikaan.
Air bekas cucian piring biasanya akan menjadi pupuk alami. Terbukti siraman air ini ke pokok kelapa akan membuat kelapa menjadi berbuah tambah lebat.
Sampah sampah yang berasal dari dedaunan akan disapuh secara rutin dan akan dimasukan ke dalam pilubang (lobang) seukuran yang pas untuk menanam pohon pohonan seperti pisang, mangga dan kelapa. Jika dedaunan tersebut penuh maka sampau tersebut akan dibakar, abu abunya akan menjadi pupuk yang menumpuk di pilubang tersebut. Sedangkan asap asap yang mengeluarkan Karbon makin membuat tanaman sekitar rumah menjadi bertambah subur dan berbuah lebat.
Di halaman depan dan belakang biasanya akan ditanam beberapa batang ubi kayu. Ukay ukay ini sekaligus bisa dijadikan pagar untuk tanaman kecil lainya (kunyit, serai, dll) sehingga terhindar dari serangan hama pengganggu. Selain itu, pucuknya bisa dijadikan sumber sayuran untuk direbus atau digulai dengan ikan salai.
Reban reban ayam diletakan di belakang rumah. Terkadang juga ditempatkan di boma (kolong) rumah. Di reban inilah beberapa ekor ayam bertelur dan beranak pinak sebagai pengisi kebutuhan gizi (daging). Kotoran ternak ayam ini sekali lagi dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk.