Masjid Fatih di kota Eindhoven

Masjid ini namanya masjid Fatih. Masjid yang dikelola oleh orang Turki di kota Eindhoven, Belanda. Nampaknya menjadi masjid raya di Eindhoven juga. Saya berkesempatan mengunjungi kota Eindhoven dari tanggal 29 Jun-5 Juli pada tahun 2015 (5 tahun lalu). Waktu itu saya membawakan 2 conference paper. Session chairnya adalah Prof Esteban Erlich (sudah meninggal sejak tahun lalu). Beliau adalah salah satu pakarnya di bidang power system. Paper yang saya bawakan ini sudah dirujuk oleh banyak peneliti lain. Di sinilah saya juga bertemu dengan beberapa orang putra hebat dari tanah air yang juga membawakan paper mereka. Ada Dr. Marwan Rosyadi dari Jepang, Lesnanto Putranto dari UGM dan Ricky Faisal dari PT PLN (Persero) yang sekarang bertugas di Kalimantan.

Saya sempat 1 kali berbuka puasa di masjid ini karena bulan Juni-Juli 2015 masih bertepatan dengan bulan Romadhon. Photo photo berikut menunjukan sekelumit sudut masjid yang sempat saya ambil gambarnya. Yang menariknya, adalah ada juga photo besar barisan sultan sultan yang memerintah sejak Usman sampai sultan terakhir serta peta cakupan pemerintahan daulah usmani ini.


Tempat berbuka berada di lokasi terpisah. Tersusun rapi dengan meja dan kursinya. Beberapa anak muda dengan sigap melayani jamaah dengan menghidangkan makanan berbuka dan makanan besar. Salah satu jamaah menyodorkan daging kebabnya. Saya katakan bahwa yang ada di pinggan saya sudah cukup dan kemungkinan saya tak akan mampu menghabiskanya. Ia tetap memaksa dan saya tak pula bersikeras untuk menolak.

 


Tanda masuk magrib ditandai dengan kumandangan azan oleh sang bilal. Mereka berbuka lalu ada yang tausyiah menjelang tausyiah usai merekan pun nampaknya hampir selesai melahap bukaan dan lauk pauk yang ada di depan mereka. Tinggal saya yang kesulitan menghabiskan karena porsi saya adalah porsi tambahan dari jamaah yang duduk di sebelah saya. Saya berusah menghabiskanya namun menjelang penutup tausyahnya sang da’I menyampaikan sebuah hadits “Makan dan minumlah namun jangan berlebihan”. Saya gundah namun tetap saya habiskan, karena membuang makanan adalah pekerjaan yang sia sia dan kawanya orang yang seperti ini adalah syaiton…bukankah saya selali berdoa agar menjadi bagian dari hamba yang soleh??

One thought on “Masjid Fatih di kota Eindhoven

Leave a comment