Rihlah 2: Lembah Harau Nan Memukau

Waktu singgah di kelok 9 selain menikmati panorama jalan layang kelok 9 nan megah itu kami juga melepas penat sembari menikmati hidangan jajanan khas daerah setempat. Sate khas minangkabau, kopi serja jajanan murah adalah sasaran kami. Berbagai gorengan dijual seharga yang sama di tempat tempat lainnya. Setiap gorengan dihargai 1.000 rupiah sedangkan secangkir kopi dihargai 5.000 rupiah. Anak anak saya makan sate ayam khas minangkabau dengan seporsinya seharga 12.000 rupiah.

Setelah rehat sejenak dan mengisi perut pada pagi jam 10 tersebut perjalanan kami lanjutkan kembali. Kali ini tujuan kami adalah lembah harau, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Sebuah lembah (Valley) yang sangat menawan dan indah yang berada di Kabupaten 50 Kota. Sarilamak adalah ibukota kabupaten ini. Lokasi lembah harau dari kelok 9 kurang lebih 13 km dan sangat dekat dengan kantor bupati 50 Kota yang terletak di sarilamak.

Rute yang kami tempuh persis sama dengan rute yang ditunjukan oleh google maps di bawah ini. Mengendarai kendaraan dengan santai, maka kami tiba di sana setelah menempuh perjalanan selama setengah jam dari kelok 9.

Tiket masuk ke lembah harau ini didapatkan di gapura masuk yang dijaga oleh anak muda tempatan. Harga tiket tidak terlalu mahal, 5.000 rupiah per kepala. Kami berlima beranak hanya diminta membayar 20.000 karena dapat diskon 1 orang. Sedangkan biaya parkir kendaraan dipatok seharga 5.000 rupiah, harga yang sangat murah menurut saya mengingat kami menghabiskan waktu hampir 4 jam di sana.

Kami membeli bekal lauk di rumah makan yang tak jauh dari gerbang masuk yang bertuliskan Harau Resort. Istri membeli 4 potong lauk dan 1 bungkus nasi ramas khas minangkabau. Seingat saya porsi nasi ramas bungkus ini cukup besar mungkin setara dengan 1.5 porsi normal. Nasi putih yang kami bawa dari rumah di Pekanbaru masih tersisa di dalam mobil karena itulah istri hanya menambah 4 porsi lauk saja dan 1 bungkus nasi ramas.

Menikmati makan siang di daerah yang tenang dan sejuk ini sangatlah menentramkan. Saya dan keluarga makan berebutan namun masih tetap tertib. Kami makan di tengah taman yang dikelilingi oleh kolam yang dijadikan wahana untuk bersampan. Asyik juga menikamti makanan sembari melihat orang lalu lalu dan melihat perahu kecil didayung oleh penggunan serta melihat belahan dua tebing yang menjulang tinggi itu.

Berikut beberapa photo yang saya abadikan saat singgah di harau pada Kamis 29 Desember 2016 lalu.

Di Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Makan di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Wahana perahu dayung di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Ikan ikan emas di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Rumah gadang di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Mushalla di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

Berpose di tengah Lembah harau (Courtesy of Iswadi)

2 thoughts on “Rihlah 2: Lembah Harau Nan Memukau

  1. Wuih yang naik perahu dayung kayak di Venice Italia pak ^^. Btw: baru pulang sebentar ke Indo sudah subur makmur kembali ya pak hehehe….. salam buat keluarga Pak Is. Doakan kami bisa main kesana ya, hehe..

Leave a comment