Rihlah 3: Jam Gadang di Bukittinggi

Setelah beberapa jam menikmati indahnya pemandangan pagi hingga siang itu di lembah harau, kamipun beranjak menunju kota bukittinggi. Jam gadang adalah ikon kota yang hampir tak pernah dilewatkan oleh para pelancong baik lokal maupun manca negara.

Rute dari haru ke bukittingi seperti ditunjukan oleh google map di bawah ini. Kurang dari 1.5 jam kami pun berada di kota bukittinggi.

Kami tiba di kota bukittinggi pada Kamis 29 Desember 2016 di sore menjelang magrib. Setelah berphoto beberapa saat di waktu temaramnya senja kami pun beranjak untuk menunaikan sholat Magrib yang dijamak dengan sholat isya di masjid raya bukittinggi. Masjid raya ini sangat dekat sekali dari Jam gadang nan terkenal itu.

Kendaraan kami parkir di halaman kantor PDAM. Bukan barang rahasia lagi, area parkir di sekitar jam gadang sangat terbatas, mengingat begitu banyaknya pengunjung nan tumpah ruah. Bagi sebagaian orang kondisi yang padat ini membuat kebersahajaan jam gadang terasa berkurang. Biaya parkir tidak dipatok namun biasanya petugas parkir akan meminta sebesar 5.000 rupiah per sekali parkir. Bagi saya biaya sebesar itu, cukup wajar mengingat terkadang pengendara bisa saja parkir berjam jam lamanya semisal sampai dengan 4 jam.

Berikut beberapa photo photo di lokasi jam gadang di kota bukittinggi nan elok ini.

Dengan latar jam gadang (Courtesy of Iswadi )

Dengan latar jam gadang (Courtesy of Iswadi )

5 thoughts on “Rihlah 3: Jam Gadang di Bukittinggi

Leave a comment