Berbagai Tawaran Kebaikan saat Menempuh Studi

Saya berada di tanah air sejak 28 Agustus-25 Oktober 2015. Kepulangan adalah untuk mengantar anak anak kembali ke tanah air sembari saya ingin bersilaturrahim dan merangkai ukhuwwah dengan sanak family di sana. Sengaja pulang ke tanah air dikarenakan studi saya menjelang akhir. Lalu pulang pada bulan tersebut lebih memudahkan anak anak untuk beradaptasi dengan sekolah baru karena Agustus tersebut masih terhitung awal tahun ajaran di tanah air.

Ternyata tidak semua rencana kita berjalan sesuai dengan keinginan. Tadinya saya berharap bisa memantau sekolah anak anak selama dua bulan tersebut namun sayangnya karena terjadinya asap tebal yang disebabkan terbakarnya lahan gambut di seantero Riau menyebabkan proses belajar baik di sekolah maupun di perguruan tinggi harus diliburkan.

Lanyon Building, Queen's University Belfast yang selalu saya lewati pulang balik dari akomodasi ke Labor Enegry Power and Intelligent Control

Lanyon Building, Queen’s University Belfast yang selalu saya lewati pulang balik dari akomodasi ke Labor Enegry Power and Intelligent Control

Kemarin dapat kabar gembira dari Ibunya anak anak bahwa sekarang anak anak sudah mulai beradaptasi dengan sekolah baru. Gambar gambar di sekolah selalu dikirimkan oleh guru untuk menunjukan bahwa anak anak saya sudah mulai bisa melibatkan diri dengan sekolah dan lingkungannya.

Saya kembali ke Belfast untuk membawa sebuah misi menyelesaikan penulisan thesis PhD saya. Tentu tidak mudah karena penulisannya harus menggunakan bahasa inggris yang baik namun saya yakin bahwa semua itu bisa dilatih dan tetap berusaha semaksimal mungkin. Sejak habisnya beasiswa saya yang diberikan oleh BSLN DIKTI selama 3 tahun praktis saya harus menanggulangi semua kebutuhan studi ini sendiri dikarenakan dua kali permohonan perpanjang saya ditolak oleh DIKTI. Tidak ada alasan penolakan sama sekali kecuali sebuah kalimat singkat yang saya terima bahwa saya tidak eligible untuk mendapatkan perpanjangan. Jawaban ini saya terima setelah berusaha untuk mencari tanya melalui email pengelola BSLN DIKTI ini. Bagi Saya, kondisi ini adalah adalah jalan mendaki yang saya harus selesaikan tanpa harus mengeluh kepada siapapun kecuali untuk mengadukannya kepadaNya.

Saya bersyukur kepada pemilik arasy bahwa saya masih diberikan jalan untuk menyelesaikan tantangan pembiyaan ini walaupun jalan itu terkadang bagi orang lain akan terasa sulit namun jika dikerjakan penyelesaiannya dengan lapang hati selalu saja ada kemudahan yang terselip. Tentu ini tak lepas dari doa doa yang diselipkan oleh keluarga besar yang saat ini menunggu di tanah air, anak, istri dan para orang orang tua saya yang masih hidup. Akanhalnya kepada pengelola BSLN DIKTI, saya memiliki nasehat mulia yang ingin saya sampaikan kepada mereka jika kesempatan baik itu nantinya telah tersedia. Semoga saya diberikan kemudahan untuk menyelesaikan tugas negara ini dan diberikan panjang umur dan kesempatan untuk berbagi nasehat kepada pengelola BSLN DIKTI tersebut.

Ternyata bantuan dan jawaban dari tantangan tersebut tak berhenti di situ. Ada saja kenalan yang bertanya kabar saya dan apakah saya kesulitan untuk pembiayaan ini. Apakah uang harian bulan ke bulan selama di Belfast masih cukup. Itulah yang ditanyakan oleh kawan kawan baik berinteraksi dari media social ataupun media lainnya. Hal seperti ini sudah sering saya alami. Saat beasiswa terlambat ada saja organisasi yang di UK ini yang menanyakan ke saya apakah saya butuh dana talangan menjelang beasiswa cair. Semua bantuan dan tawaran kebaikan itu selalu membuat air mata saya mengucur deras tak terbendung. Terkadang saya masih membaca ulang dikarenakan saya menikmati setiap perhatian rekan rekan tersebut. Lalu, masih saja ada orang atau organisasi yang masih peka akan tantangan yang sedang dialami oleh orang lain.

Saya yakin niat baik tersebut telah dicatat oleh Allah SWT sebagai kebaikan sebagaimana janjinya walaupun sampai saat ini saya mengatakan silahkan bantu orang lain dulu yang jauh lebih beratnya tantangannya daripada saya.

Akanhalnya diri saya ini, saya yakin bahwa Allah SWT telah menuliskan semua yang akan saya lalui jauh sebelum saya tercampak di pulau Irlandia ini. Dari Dialah saya berasal dan kepadaNyalah saya akan kembali jua tentu sebelum saya kembali kepadaNya segala usaha dan doa akan saya lakukan sebagai bentuk ikhtiar dan tawakkal saya kepadaNya.

Semoga dimudahkan. Aamiin Allahumma Aamiin

Belfast@08/11/2015

4 thoughts on “Berbagai Tawaran Kebaikan saat Menempuh Studi

  1. Baca tulisan bapak jadi keingat gaya nulis Buya Hamka yang sangat Melayu.
    Semoga dimudahkan dan dilancarkan. Setidaknya kasus bapak jadi contoh bahwa beasiswa DIKTI tidak menjamin studi 4 tahun. Jadi dr skrg hrs was2 dan siap sedia.

  2. Mas Ario: Aamiin terimakasih atas doanya, semoga jalan mendaki ini sebentar lagi menuju puncak. Betul, sedia payung sebelum hujan. Karena DIKTI agaknya mulai ketat dengan pengajuan perpanjangan di tahun ke-4 ini. Sukses selalu buat studi mas Ario.

Leave a reply to Cak Shon Cancel reply